
Semua
memori dan impian-impian itu masih ada, masih belum terkubur, dan bahkan
semakin mencuat. Masih teringet jelas pelajaran Bahasa Indonesia ketika aku
duduk di kelas 2 Sekolah Dasar
“Ayo anak-anak tulis nama kalian dan cita-cita kalian,
kemudian tuliskan juga alasannya kenapa”, intruksi Ibu Poedji ketika mengajar
kala itu.
Mungkin karena ayahku yang seorang
guru atau memang...