Hari ini bukan hari senin yang berbeda
bagiku, masih dengan hari senin yang seperti biasanya dimana Skills Lab dan
diskusi tutorial telah menanti beberapa jam lagi. Masih berkutat dengan BRK dan
blog tutorial bekas pastinya. Mungkit ada sedikit pembeda karena sejak pukul
00.00 beberapa SMS bersahutan berebut masuk kedalam ponselku, dan juga tadi
pagi sekitar pukul 03.40 keluargaku dirumah menelpon, beberapa ucap kata dari
orang tuaku yang begitu mengharukan. Orang tua dimana-mana sama, sayang sekali
terhadap anaknya dan berharap anaknya bisa memberikan yang terbaik untuk mereka
kelak, begitupun orang tuaku dengan berjuta ekspektasi hidup yang menggantung
dipundakku. Maklum, aku tahu aku satu-satunya harapan mereka, semua beban
pembuktian ada di aku jadi tak heran beliau berdua begitu menyayangiku.
Sampai dikampus masih dengan ponsel yang
terus bergetar, kadang bingung mau membalas seperti apa, bagitu mengharukan
membaca puluhan SMS yang masuk pagi ini. Tak mau kalah ramai di media kicau 140
karakter burung-burung milik kawanku pun berkicau merdu di kolom mention,
momen-momen seperi ini selalu membuatku haru. Belum lagi ucapan-ucapan langsung
dari setiap orang yang lewat, dari para calon sejawatku di kampus. Ya pagi ini
dimulai dengan Skills Lab pemeriksaan THT dan dilanjutkan dengan diskusi
tutorial di ruang 7, seusai sesi diskusi aku diboyong keruang sebelah, ruang 6.
Sejawat tutorialku tahun kedua sudah berbaris rapi menyusun semua kisah ini,
Diva, Gaby, Desy, Sheila, Dina, Naila, dan Ata yang sudah menyiapkan hal baru
hari ini untukku, Arifa, dan Sani. Kue tart coklat penuh krim dan kepingan
coklat yang siap menggagalkan program dietku hari ini. Ditambah dengan angka 60
yang berarti penjumlahan usia kami bertiga. Mereka begitu baik, rela mengingat
hari ini meski masih banyak materi akademik yang juga harus mereka ingat,
padahal aku sendiri terkadang lupa hari jadi mereka kalau tak ditandai dengan
brownies Amanda di meja tutorial mungkin aku tak pernah ingat hari itu hari
bahagianya.
Sholat dhuhur siang ini di kampus pun
terasa sedikit berbeda, masih dengan jabat tangan dan ucap doa ditempat wudhu,
bahkan beberapa dari mereka aku tak tahu, namun tetap haru masih menyelimuti
dan bertanya dalam hati, apakah sebegitu banyak orang yang menyayangiku?
Selain pengulangan ucap selamat dan doa
hari ini banyak yang bertanya pula padaku,”eh ‘dia’ udah ngucapin belum?”.
Pertanyaan yang sulit dijawab, bukan berarti aku tak mau menjawab hanya saja
bingung siapa yang mereka maksud dengan ‘dia’. Begitulah namanya hari jadi, pasti
ada saja momen yang dikaitkan dengan jodoh, itu yang kupahami. Pertanyaan yang
muncul disekitar hari jadi juga tak pernah jauh dari masalah asmara, dulu waktu
SMA selalu dengan pertanyaan ”Ciee yang lagi ultah, kapan punya pacar baru?”
dan sekarang kuliahpun masih dengan pertanyaan yang hampir sama “Ciee yang lagi
ultah, kapan nikah?”. Pertanyaan sesat di hari paling menyesatkan bagiku,
selalu mikir kalau ditanya yang kayak begini. Ya boleh jadi mungkin aku menanti
beberapa ucapan dari beberapa orang, tapi bagiku tak ada pun tak masalah
sebenarnya.
Sore ini ada dua rapat besar, rapat
besar baksos Scalleni dan rapat besar Osmaru Fakultas. Sejenak aku bergabung
dengan kawan-kawan sejawat satu angkatan lalu berlanjut menuju kampus mesen
untuk bergabung dengan keluargaku yang lain di BEM. Rapat sore ini sedikit
tegang dengan posisi acara yang kurang dari 1 minggu lagi, sedikit tegang namun
so far so good, BEM bagiku memang
benar-benar super team organisasi disini. Eh tiba ada momen-momen aku maju
kedepan di suguhi kue-kue unyil dengan lilin yang susah sekali dimatikan. Entah
lilin apa yang dipakai ini, setelah mati nyala apinya bisa hidup lagi, ah jadi
ingat kawan-kawan di BEM, padam sejenak namun selalu membara kembali, semangat
juang mahasiswa yang tak pernah padam. Disini aku benar-benar dipaksa untuk
menahan semua air mata tumpah, speechless
dengan semua kejadia di ruang serba guna kampus mesen ini. Beberapa patah kata
untuk keluarga harmonisku nampaknya hanya secuil ungkapan yang keluar dari
hati, masih banyak yang mengganjal dan tak terungkapkan.
Masih belum puas membuatku menahan air
mata yang akan keluar, ternyata mereka masih membedakiku dengan tepung dn air.
Kulitku yang sudah putih ini jadi semakin putih yang tak berarti membuatku
semakin terlihat cakep, terlihat tak karuan lebih tepatnya. Tapi bagiku ini
adalah tepung cinta dan air kasih sayang dari mereka.
Malam ini aku ingin tidur sejenak
menikmati segala lelah hari ini, senang sekali rasanya melihat momen-momen yang
berarti dalam hidupku.
Pagi menjelang, seperti rutinitas
biasanya hari selasa ini ada kuliah. Dan seperti biasanya di kamar mandi aku
harus menghabiskan satu album lagu Afgan. Baru sempat menyanyikan dua lagu,
terdengar ketuk pintu yang suaranya tak asing lagi bagiku, Bima, cowok paling macho
nomor dua dikelompok tutorial setelah aku. Benar-benar menganggu sesi rekamanku
pagi ini. Demi menuruti permintannya aku segera berganti pakaian dan keluar,
sedikit curiga. Nah ternyata kecurigaanku benar, aku telah membuat kejutan
untuk orang-orang yang akan mengejutkanku, tak lain dan tak bukan Bima sendiri
lah otak dari semua skenario ini. Tapi bagiku mereka tetap manis dengan
skenario miris pagi ini. Ingin menangis haru namun hanya bisa mringis melihat
kekocakan pagi ini. Ah tapi terima kasih banyak untuk semua momen dan tumpeng
nasi kuning yang telah kalian persiapkan, para rekan sejawat. Bima dengan
skenario gagalnya, Indah dengan omelan-omelannya ke Bima pagi ini, Medita yang
dengan polosnya, Omi yang paling kayak ibu-ibu, Dyon yang udah merelakan dateng
kuliah telat, Ais dengan kesesatan obrolannya, Vici yang gak bisa berhenti
ngomong kecuali udah ada nasi dimulutnya, Azah yang gak mau minum es teh pagi
ini, Ayu yang udah makan banyak tapi tetap kurang gizi, dan Fika yang pagi ini
masih ada kesibukan lain. Yang pasti kalian semua luar biasa, manis banget.
Terima kasih untuk orang-orang yang
telah menyayangiku, bahkan aku disini tak pernah peduli dengan tanggal 9
September ini. Tapi kalian masih peduli, masih mau mengingat. Meski usia yang
berkurang dan kematian yang makin dekat menghampiri, tapi kasih sayang kalian
akan tetap terasa sampai aku mati.
Maka ucapkanlah rasa syukur atas semua ini karna Masih banyak orang2 yg menyayangi mu. Hidup ini indah.
BalasHapusSelamat ulang tahun pak dokter :-)
Nggiiih siap, matur nuwun :)
Hapus