Sedikit angkat bicara dengan berbagai
polemik masa kini, nampaknya permasalahan dalam negeri masih terlalu banyak
yang belum kita jamah. Berbagai macam masalah silih berganti datang dan pergi,
dan saya yakin masalah-masalah ini tak akan pernah ada habisnya. Selesai satu
lalu tumbuh lagi sekian ribu. Namun sekali lagi kegelisahan atas bangsa ini
hanya milik segelintir orang saja yang saya rasakan, masih terlalu banyak yang leyeh-leyeh tak peduli. Tak lain dan tak
bukan karena sejak mudanya mereka tak diajarkan untuk berinisiatif, sederhana,
cuma butuh inisiatif. Kalau tak ada hubungannya dengan pribadi, yasudah buat
apa ikut campur, malah nambah-nambahin masalah. Ini mindset yang terpaku pada
saraf-saraf otak pemuda saat ini. Padahal satu jengkal di kanan-kiri mereka
masalah tak pernah ada habisnya.
Sebagai iron stock masa depan, menurut saya tak layak sekali disebut
mahasiswa kalau tak punya peran. Bukan hanya iron stock yang kini diam dan 20 tahun lagi baru berjuang menjadi
negarawan, tapi harusnya sejak sekarang mahasiswa harus bisa menempa dirinya
masing-masing. Guys, iron stock disini bukan hanya dijadikan stok saja yang
berarti disimpan dan hanya dikeluarkan ketika saatnya tiba, bukankah lebih ganas
menebas ketika besi-besi ini mulai ditempa sejak kini dengan berbagai macam
polemik yang lebih sederhana saja, tak usah muluk-muluk bicara masalah negara
dulu, di kampusmu pasti banyak masalah tak terjamah. Kenapa harus ditempa sejak
kini? Agar 20 tahun lagi mahasiswa ini tak hanya menjadi seonggok besi, tapi telah
ditempa jutaan kali dan siap menjadi pedang tajam.
Dimana mahasiswa ini ditempa? Di kampus
tentunya. Namun sayang, tak banyak yang sadar bahwa kampus ini tempat tempaan.
Yang banyak disadari adalah kampus ini tempat belajar, tak salah memang jika
kita mengakatakan kampus ini tempat belajar. Tapi mbok yo ojo belajar buku tok, terlalu merugi menurut saya,
karena disini terlalu banyak pelajaran yang bisa kita ambil.
Organisasi mahasiwa atau unit kegiatan
mahasiswa adalah pendidikan informal yang paling saya rekomendasikan untuk
belajar mengambil peran kehidupan kedepannya. Kalau saya katakan seperti ini
pasti berbagai jawaban muncul. Pasti saya yakin bahwa kebanyakan mahasiswa saat
ini sudah turut andil di berbagai organisasi mahasiswa dan unit kegiatan mahasiswa.
Pertanyannya adalah, apakah kalian sudah mengambil peran? Apakah kalian sudah
mendapat peran krusial untuk melakukan perubahan?
Yang saya lihat saat ini adalah satu
orang mahasiswa bisa aktif di berbagai organisasi/unit kegiatan, bisa sampai 3
organisasi, 5 organisasi, atau bahkan lebih. Pasti pernah ketemu yang kayak
gini, atau mungkin juga yang sedang baca sekarang. Herannya adalah mereka
bangga dengan berjuta amanah yang tak satupun mereka punya kontribusi, “Gue di
UKM A jadi staf bidang keuangan, gue di organisasi B jadi anggota divisi PSDM,
gue di lembaga dakwah C jadi staf kajian islam, gue di mapala D jadi anggota
bidang kesehatan, gue di lembaga kesenian E bagian ngeroll kabel, gue di acara seminar
jadi anggota PU”, terus saya jawab,”Bro elu udah tahun ketiga bro, masih
aja jabatan staf nempel dimana-dimana, mending elu pilih satu tapi beneran
laku”.
Inilah realitanya, banyak sekali
mahasiswa yang ikut banyak organisasi tapi statusnya adalah anggota semi-aktif
atau bahkan anggota non-aktif. Cuma ikut-ikutan doank, atau kalau anak kecil
bilang ikut pupuk bawang. Gak usah
muluk-muluk nanya AD/ART organisasinya, nanya prokernya aja saya jamin gak
semuanya dia tahu. Atau bahkan anggota sebidangnya aja dia gak tahu. Datang
rapat juga kalau pengen, ikut persiapan acara kalau acara gedhe doank, kalaupun
dia gak ada juga gak ngaruh. Ada to yang kayak gini? Bejibun guys! Banyakkkk!!!
Mending pilih satu organisasi tapi kamu dianggap memang “ada”.
Ayolah guys, terlalu banyak polemik
dalam negeri ini, terlalu banyak lini yang perlu diperbaiki. Kalau masih bangga
dengan banyak jabatanmu, itu semua cua omong kosong kalau kau tak punya
sumbangsih peran. Lihat orang-orang besar disana, mereka adalah orang-orang
yang punya inisiatif untuk mengambil satu peran nyata. Istilahnya kalau orang
jawa bilang penggaweane rupo.
Tentukan satu hal besar yang ingin kau ubah, dan buktikan dengan perubahan.
Peran apapun kalau itu menghasilkan kontribusi nyata, nampaknya tak ada dunia
yang akan menolakmu.
Manusia tak lebih dari seonggok cairan berjalan,
bedanya adalah yang benar-benar hidup adalah mereka yang menghidupkan. Jangan
jadi mahasiswa yang hidup segan mati enggan, tapi jadilah mahasiswa yang punya
peran!!!
0 komentar:
Posting Komentar