Rabu, 22 Mei 2013

Ikhwan – mata : Akhwat – telinga


             Banyak dari kita yang tak tahu kenapa bisa jatuh cinta, kenapa bisa memilih suka pada si dia, kenapa bisa menautkan hati dan menjatuhkan pilihan padanya. Terkadang memang semua tak mudah dijelaskan, seakan semuanya berjalan begitu saja tanpa sebuah tuntutan, spontan merambat merasuk hati tanpa kita tahu musabab mengapa cinta itu datang. Tapi semua reaksi itu dapat dijelaskan secara ilmiah, keterlibatan hormon pheromon dalam reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh manusia yang jatuh cinta.
           Sederhana, sungguh sangat amat sederhana. Secuil tausyiah dari murobbi saya tentang asal-muasal mengapa kita bisa jatuh cinta. Cinta tak lain dan tak bukan datang dari panca indera, dimana inilah yang pertama kali memetakan seseorang dalam otak kita.
Khususon disini mata dan telinga yang paling banyak terlibat disini. Siapa pemilik cinta yang melibatkan mata? Ikhwan. Siapa pemilik cinta yang melibatkan telinga? Akhwat.
         Begini saya jelaskan detailnya, mengapa saya sebut ikhwan jatuh cinta karena mata? Karena memang ikhwan jauh lebih mudah jatuh cinta karena pandangan matanya, itulah kenapa agama kita menekankan untuk ghadul bashar. Pandangan mata disini tak hanya berarti fisik saja, seperti paras ayu, postur ideal, ataupun yang lain. Bahkan bisa saja rasa itu datang lewat jilbab syar’i yang menjulur lebar bagi para ikhwan. Interaksi dari mata seorang ikhwan akan jatuh dan memproyeksiakan bayangan akhwat pada otaknya, lalu kemudian masuk ke hati. Apalagi kalau akhwat yang dilihat mirip sekali dengan ibundanya tercinta, pasti sekan rasa ‘klik’ itu begitu saja muncul hanya karena pandangan mata. Maka untuk para ikhwan, hati-hatilah menjaga pandanganmu sebelum waktunya ya.
        Berbeda sekali dengan akhwat, bagi seorang akhwat fisik bukanlah harga muthlak penyebab ia kagum atau bahkan jatuh cinta terhadap lawan jenisnya. Keterlibatan indera pendengaran disini jauh lebih dominan. Bagi seorang akhwat wajah tampan, postur tinggi, kulit putih nan bersih bukanlah tolak ukur seorang dikatakan memikat. Bagi mereka cara berbicara adalah pencerminan sifat seorang ikhwan sbenarnya. Tutur kata yang dewasa, tegas namun tetap lembut, justru inilah yang membuat seorang ikhwan dikatakan menarik. Suara seorang ikhwan yang menggetarkan gendang telinga alkhwat akan langsung merambat menusuk ulu hati. Maka bagi para ikhwan jangan tebar pesona ya dan hati-hati sama mulut. Jangan sampai ngegombalin akhwat.
           Maka tak heran banyak sekali fenomena seorang pasangan suami-istri dimana yang pria biasa saja atau bahkan kurang menarik secara fisik namun istrinya subhanallah cantik luar biasa. Namun jangan pernah melihat seseorang hanya dari mata, karena bisa jadi kau takkan pernah membayangkan bahwa seseorang itu sebenarnya luar biasa. Namun yang terpenting disini adalah, bahwa Allah jauh melihat nilai seseorang dari hatinya, so jangan pernah minder ataupun bangga dengan fisik kita. Tetep semangat tingkatkan kualitas hati dan diri kita. Dan ingat meski keterlibatan indera sangat kuat, namun jangan pernah kau jatuhkan pilahan karena inderamu saja, sesungguhnya ketika kau jatuhkan pilihan karena Allah itu jauh lebih mulia.

Innallaha laa yandzuru ilaa ajsaadikum wa laa ilaa shuwarikum, walakin yandzuru ilaa quluubikum : “Sesungguhnya Allah tak pernah melihat atas bentuk fisikmu dan tidak pula pada pakaianmu, namun yang Ia lihat adalah hatimu”


4 komentar:

  1. salam kenal dokci,,"dokter berpeci".. sangat bermanfaat! jazakallah khair ats ilmuny.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam mbak kusukha dewi. Saling berbagi ilmu itu memang indah :)

      Hapus
  2. hebat dokter berpeci ni... abdullah alhazmi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah sebut merk boss..haha
      adminnya ada 3 kok pak perwira :D

      Hapus