Rabu, 31 Juli 2013

Getarkanlah Jiwamu: Sumpah Dokter


Mungkin sudah banyak yang tau dan hafal isi dari Sumpah “sakral” Dokter ini. Tetapi disini saya ingin kembali menggetarkan qolbun pembaca semua terkhusus sejawat dan calon sejawat dokter. Saya sendiri selalu mendengar audio Sumpah Dokter ini dikala sedang futur dan malas belajar. Sebagai pengingat akan mulianya pekerjaan yang akan saya emban di kemudian hari. Sebagai hembusan semangat tiada henti dalam menyongsong hari disaat saya ditasbihkan sebagai perpanjangan tangan Allah dalam menegakkan pilar-pilar nilai kehidupan terkhususnya dalam bidang kesehatan.
Janganlah berbesar hati ketika menjadi dokter/calon dokter. Profesi kedokteran seyogyanya adalah pelayan masyarakat. Yang hanya bisa dibanggakan dari profesi ini adalah sikap ramah dan ikhlas dalam melayani. Karena senyum kesembuhan dan kepuasaan masyarakat adalah hasil yang paling berharga.
Dokter berasal dari kata docere (bahasa latin) yang berarti untuk mengajar. Yang sejatinya seorang dokter harus menjadi seorang Guru di masyarakat kelak. Guru, digugu lan ditiru. Ketika telah memilih terjun ke profesi ini, belajarlah belajarlah dan belajarlah. Karena profesi dokter adalah gerbang pembuka tuk belajar sampai akhir hayat dan mengamalkannya setiap saat.

Bismillahirrahmanirrahim
Demi Allah saya bersumpah :
Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan kemanusiaan.
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.
Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter.
Saya akan tidak mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.
Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan penderita.
Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, perbedaan kelamin, politik kepartaian atau kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita.
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
Saya akan memberikan kepada guru-guru dan bekas guru-guru saya penghormatan dan ucapan terima kasih yang selayaknya.
Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan.
Saya akan menaati dan mengamalkan kode etik kedokteran indonesia.
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan dan harga diri saya.
Semoga Allah SWT senantiasa menolong kita semua.
Aamiin.

*monggo sambil menghayati video dibawah ini*



2 komentar:

  1. merinding...
    seebuah booster buat yang lagi males belajar baca buku-buku tebal dan jurnal berlembar-lembar itu

    BalasHapus